Jika ini ketentuan Nya, apa lagi yang harus aku sesali. Redha itu ikhlas, pasrah itu menyerah. Redhakah aku? Mana mungkin untuk aku redha bila hati bagai disiat2. Bila hati bagai tidak ikhlas untuk menerima segalanya. Bila kesedihan membuak2 menyentap seluruh isi diri. Merenggut seluruh semangat untuk terus berdiri.
Pun begitu, alhamdullillah dengan secebis iman yang masih bersisa setelah aku hamburkan segala tangisan dan airmata, kekuatan itu muncul semula untuk aku terus redha menerima ketentuanNya. Pasrah dan berserah atas segala ujian dan dugaan ini. Sesungguhnya Kun Fayakun itu milikNya...